Sabtu, 01 Mei 2010

RI-Timor Leste Sepakati Perjanjian Perbatasan

Pemerintah Indonesia dan Timor Leste kemarin menandatangani perjanjian sementara mengenai batas darat. Perjanjian itu ditandatangani Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dan Menteri Luar Negeri Timor Leste Ramos Horta.Perjanjian itu dilaksanakan di Kantor Perdana Menteri Timor Leste, Palacio do Governo, disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Mari Alkatiri seusai pembicaraan bilateral kedua pimpinan negara.

''Saya gembira kalau kedua negara sudah menyepakati perjanjian sementara mengenai permasalahan perbatasan. Ini bisa terjadi sejak kedua pemerintah dan masyarakat mempunyai keinginan tinggi untuk meningkatkan hubungan di antara kedua negara,'' ujar Presiden Yudhoyono dalam bahasa Indonesia, saat pernyataan bersama seusai penandatanganan seperti dilaporkan wartawan Media Henri Salomon Siagian dari Dili, Timor Leste, kemarin.

Alkatiri menambahkan, perjanjian itu masih bersifat sementara karena masih ada sekitar empat persen dalam permasalahan perbatasan yang belum disepakati, khususnya di daerah yang memisahkan antara Timor Leste dengan Indonesia.

''Kita optimistis permasalahan perbatasan akan selesai dalam waktu dekat. Perjanjian sementara ini pertanda kedua negara punya keinginan baik untuk meningkatkan hubungan. Dan peningkatan hubungan dengan Indonesia adalah suatu keharusan,'' katanya dalam bahasa Portugis.
Presiden mendarat di Bandara Udara Nicolao Lobato, Dili, dan disambut dengan upacara militer. Presiden disambut oleh Presiden Republik Demokratis Timor Leste Xanana Kay Rala Gusmao dan istri, PM Mari Alkatiri, dan Menlu Ramos Horta. Sebanyak 21 kali salvo meriam ditembakkan menyambut kehadiran Presiden.

Dalam perjalanan menuju Kantor Presiden, masyarakat Timor Leste turun ke jalan menyaksikan kedatangan Presiden Yudhoyono beserta rombongan, meski sebenarnya Timor Leste sedang dalam masa berkabung selama tiga hari karena wafatnya Paus Yohanes Paulus II.Presiden Yudhoyono juga menyempatkan diri mengunjungi pembangunan rumah kediaman Presiden Timor Leste di Lahane. Dan kedua presiden menanam pohon yang disebut 'Pohon Persahabatan'.Presiden Yudhoyono hari ini dijadwalkan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Taman Seroja, dan tempat pemakaman Santa Cruz, seusai berkunjung ke parlemen Timor Leste.



Bersahabat

Sementara itu, Presiden Timor Timur Xanana Gusmao menilai sahabatnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah menampilkan sikap bersahabat dengan rakyatnya, terutama ketika pemerintah dan mayoritas rakyat di negara yang baru ini berada dalam suasana perkabungan atas meninggalnya Sri Paus Yohanes Paulus II.

''Presiden SBY telah menunjukkan sikap yang baik dan bersahabat dengan seluruh rakyat Timor Leste,'' kata Xanana.Xanana menilai SBY sebagai seorang sahabat yang mengetahui perasaan hati rakyat Timtim, sehingga ia meminta agar pada hari pertama kunjungannya ke Timtim tidak melakukan kegiatan kenegaraan.

''SBY mengatakan bahwa pada pukul 17.00 waktu Timtim, ia tidak melakukan kegiatan protokoler apa pun karena pada saat itu di Vatikan sedang berlangsung upacara pemakaman Sri Paus Yohanes Paulus II,'' kata Presiden Xanana mengutip SBY.Presiden SBY, lanjut Xanana, pada saat itu tetap berada di penginapannya untuk menyaksikan upacara misa arwah dan pemakaman Sri Paus Yohanes Paulus II yang disiarkan melalui televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar