Sabtu, 01 Mei 2010

Hukum Suap Menyuap (ar-Risywah)

Kegiatan suap-menyuap kendati telah diketahui keharamannya namun tetap saja gencar dilakukan orang-orang, entah itu untuk meraih pekerjaan, pemenangan hukum hingga untuk memasukan anak ke lembaga pendidikan-pun tak lepas dari praktik suap-menyuap. Untuk memasukkan anak ke sekolah yang bonafit, tidak cukup hanya bermodal nilai UN yang tinggi tapi dibutuhkan juga uang yang banyak untuk menyumpal mulut para panitia. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan. Dan yang lebih menyedihkan lagi, mereka yang melakukannya adalah orang-orang yang mengaku muslim, padahal jelas-jelas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai teladan bagi seorang muslim sangat mengecam keras para pelaku suap-menyuap itu.
Islam sebagai agama yang sempurna (syamil) sangat mengharamkan praktik suap-menyuap bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutuk (melaknat) para pelaku hingga penghubung suap-menyuap sebagaimana hadits tersebut.
Suap-menyuap dalam Islam disebut juga ar-Risywah (الرِّشْوة), Ibnu Atsir dalam an-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar mendefiniskan; ar-Risywah adalah usaha memenuhi hajat (kepentingannya) dengan membujuk. Kata ar-Risywah sendiri berasal dari الرِشاء yang berarti Tali yang menyampaikan timba ke air.
Jadi, ar-Risywah adalah pemberian apa saja (berupa uang atau yang lain) kepada penguasa, hakim atau pengurus suatu urusan agar memutuskan perkara atau menangguhkannya dengan cara yang bathil.
Dengan cara bathil inilah sebuah ketentuan berubah, sehingga menyakiti banyak orang dan wajarlah jika Rasulullah mengutuk/melaknat para pelaku suap-menyuap.
Dalil al-Quran tentang Keharamannya
Allah Ta’ala berfirman,
ولا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل
“Dan janganlah kalian memakan harta-harta diantara kalian dengan cara yang bathil” [QS. Al-Baqarah: 188]
Imam al Qurthubi mengatakan, ”Makna ayat ini adalah janganlah sebagian kalian memakan harta sebagian yang lainnya dengan cara yang tidak benar.” Dia menambahkan bahwa barangsiapa yang mengambil harta orang lain bukan dengan cara yang dibenarkan syariat maka sesungguhnya ia telah memakannya dengan cara yang batil. Diantara bentuk memakan dengan cara yang batil adalah putusan seorang hakim yang memenangkan kamu sementara kamu tahu bahwa kamu sebenarnya salah. Sesuatu yang haram tidaklah berubah menjadi halal dengan putusan hakim.” (al Jami’ Li Ahkamil Qur’an juz II hal 711)
Diakui atau tidak, praktik suap-menyuap merupakan cara-cara bathil memakan harta kaum muslimin.
Allah Ta’ala juga berfirman,
من قتل نفساً بغير نفسٍ أو فساد في الأرض فكأنما قتل الناس جميعاً
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” [QS. al-Maidah: 32]
Praktik suap-menyuap jika kita pahami lebih mendalam akan dampak negatifnya, sebenarnya merupakan pembunuhan terhadap kesempatan orang lain dan artinya ia telah membunuh seluruh manusia. Karenanya pantas jika ayat tersebut diatas diarahkan kepada para pelaku suap-menyuap yang telah curang dalam suatu urusan sehingga menyebabkan orang lain kehilangan jiwanya dan kehilangan kesempatannya.
Dan firman-Nya,
يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم واشكروا الله إن كنتم إياه تعبدون
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” [QS. al-Baqarah: 172]
Ayat tersebut merupakan dalil umum yang memerintahkan orang-orang yang mengaku beriman untuk mencari rezki yang halal dengan cara-cara yang halal, bukan malah sebaliknya mencari yang halal dengan cara yang haram atau mencari haram dengan cara yang haram pula. Dan suap-menyuap -tidak diragukan lagi- adalah cara yang bathil dalam mencari rezki sehingga praktik tersebut diharamkan oleh Allah Ta’ala.

Terperanjat pembuat film di Bali

Pembuat film dari pantai dokumenter tentang anak laki-laki Bali 'adalah "terkejut" pada penangkapan 28 orang atas tuduhan menjual seks bagi perempuan asing. Sutradara film dokumenter yang berbasis di Singapura, Amit Virmani, mengatakan, dia menemukan penangkapan menyedihkan. "Sebuah berburu penyihir untuk pria dengan disamak dan tubuh berotot di pantai adalah hal terakhir yang ingin siapa pun," katanya.
"Film ini adalah tentang salah satu aspek kecil kehidupan di sebuah tujuan wisata. Ia tidak menunjukkan bahwa koboi semua bahwa Bali ditawarkan." Para pejabat mengatakan, polisi telah menahan 28 orang awal pekan ini dalam pemberantasan "gigolos pantai," yang pramuka bagi wisatawan perempuan asing. Penggerebekan dimulai pada hari Senin setelah rilis trailer dokumenter tentang Bali 'Kuta koboi', para peselancar pantai Kuta otot dan kecokelatan yang mengembangkan hubungan romantis
" Situs resmi untuk film telah diturunkan dan diganti dengan pernyataan dari pembuat film yang bertuliskan "Kami terkejut pada penggerebekan baru-baru ini di Kuta ini bukan titik dari film tersebut.." Trailer untuk film ini juga telah dihapus dari situs web, meskipun beberapa versi masih di YouTube saat ini.
Beberapa orang di pusat brouhaha mengatakan mereka sedih dan marah karena diburu sebagai gigolos, dan tegas menolak penawaran seksual untuk uang. "Aku tertekan oleh serangan. Saya heran jika pihak berwenang datang setelah saya berikutnya," kata instruktur surfing 29 tahun Rosnan Efendi. "Saya juga marah memutar pembuat film cerita. Kami diberitahu itu adalah dokumenter tentang cinta dan hubungan antara lokal dan asing," tambahnya.

kecokelatan dan olahraga rambut sebahu bergelombang, Efendi mengatakan ia bertemu pacar Jerman-nya di pantai empat tahun lalu dan jatuh cinta. "Kami bersama karena cinta, bukan uang. Ketika kami pergi, kami berpisah tagihan. Dia tidak membayar untuk saya," katanya. "Film dokumenter ini adalah dusta Tidak ada hal seperti koboi Kuta atau gigolos Bali.".

Lain instruktur surfing, Bobbi 53 tahun, yang mengaku menjadi semacam mentor untuk anak-anak pantai Kuta, berkata: "Kita orang ramah jadi kita chatting dengan semua orang termasuk wisatawan perempuan. Apa yang salah dengan bercanda, tertawa, memberikan pijat satu lagi setelah hari melelahkan surfing? Tidak apa-apa lebih daripada "itu. Sambil tertawa sepenuh hati, ia menambahkan: "Jika bocah-bocah pantai yang dibebankan uang untuk berteman wisatawan mereka semua akan kaya sekarang. Ini mungkin karena mereka tidak bisa membeli sendiri makanan tanpa masuk ke utang".
Seorang turis wanita Amerika yang diwawancarai dalam film dokumenter mengatakan anak-anak pantai hanya "senang bersenang-senang". "Para wanita yang datang ... apa yang mereka rasakan adalah bahwa orang-orang merasa aman kepada mereka dan mereka suka bersenang-senang. Mereka akan keluar dan bernyanyi dan menari dan bercanda dan mereka akan menyertakan Anda dalam segala hal," dia kata.
Wanita lain, Australia, mengatakan kepada dokumenter pembuat: "Ada banyak wanita Barat frustrasi luar sana. Coba lihat penjualan 'Eat, Pray, Love", "mengacu pada memoar romantis "Perempuan tidak ingin menjadi wanita lagi dan sebaliknya mereka ingin menjadi feminin, jadi saya bisa mengerti mengapa mereka datang ke sini dan mereka mencari sesuatu dan tiba-tiba lingkungan ini memberikan itu."
Ketika ditanya apakah anak-anak pantai itu gigolos, wanita lain Barat diwawancarai untuk dokumenter menambahkan: "Tidak, aku rasa mereka tidak benar-benar gigolos Aku hanya berpikir bahwa mereka mencintai perempuan dan. Tidak ada salah, dan ketika Anda berada di sini dan saat kau punya pacar itu untuk "nyata. Gede Wijaya, juru bicara dewan daerah setempat yang meliputi pantai Kuta, mengatakan bahwa 28 orang telah ditahan karena tidak memiliki identifikasi yang tepat atau "untuk mengganggu perdamaian atau keamanan pantai kita."
Wijaya mengatakan, serangan adalah bagian dari pemeriksaan rutin dan tidak terkait dengan dokumenter, namun media lokal melaporkan bahwa aparat keamanan adalah penargetan kecokelatan dan pria berotot. Seperti telah dilaporkan, gigolos telah berhasil dikumpulkan," kata Putu Suardika, juru bicara Gubernur Bali, dalam pesan teks telepon untuk Reuters. Virmani mengatakan semua orang sudah tahu tentang 'koboi' dan hubungan mereka dengan wanita asing, menunjukkan bahwa buku panduan perjalanan telah membuat referensi untuk itu. "Film ini jelas tidak menyerukan tindakan semacam ini," katanya kepada Fairfax Media.
"Kami tidak pernah menyarankan bahwa koboi perlu ditangkap seperti penjahat Mereka termasuk di pantai.. Mereka membuat pantai tempat yang lebih baik." Virmani mengatakan dia yakin fenomena gigolo pantai itu tidak unik ke Bali, yang juga terkenal karena kuil-kuilnya Hindu, gunung berapi, dan persawahan. "Ada perbedaan antara koboi dan gigolo ... koboi punya pekerjaan utama, mereka bisa surfing instruktur atau seniman tato. The seks konsensual hanyalah sesuatu yang terjadi di luar itu. "Saya benar-benar khawatir atas keselamatan orang-orang di film dan anak-anak di pantai."

RI-Timor Leste Sepakati Perjanjian Perbatasan

Pemerintah Indonesia dan Timor Leste kemarin menandatangani perjanjian sementara mengenai batas darat. Perjanjian itu ditandatangani Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dan Menteri Luar Negeri Timor Leste Ramos Horta.Perjanjian itu dilaksanakan di Kantor Perdana Menteri Timor Leste, Palacio do Governo, disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Mari Alkatiri seusai pembicaraan bilateral kedua pimpinan negara.

''Saya gembira kalau kedua negara sudah menyepakati perjanjian sementara mengenai permasalahan perbatasan. Ini bisa terjadi sejak kedua pemerintah dan masyarakat mempunyai keinginan tinggi untuk meningkatkan hubungan di antara kedua negara,'' ujar Presiden Yudhoyono dalam bahasa Indonesia, saat pernyataan bersama seusai penandatanganan seperti dilaporkan wartawan Media Henri Salomon Siagian dari Dili, Timor Leste, kemarin.

Alkatiri menambahkan, perjanjian itu masih bersifat sementara karena masih ada sekitar empat persen dalam permasalahan perbatasan yang belum disepakati, khususnya di daerah yang memisahkan antara Timor Leste dengan Indonesia.

''Kita optimistis permasalahan perbatasan akan selesai dalam waktu dekat. Perjanjian sementara ini pertanda kedua negara punya keinginan baik untuk meningkatkan hubungan. Dan peningkatan hubungan dengan Indonesia adalah suatu keharusan,'' katanya dalam bahasa Portugis.
Presiden mendarat di Bandara Udara Nicolao Lobato, Dili, dan disambut dengan upacara militer. Presiden disambut oleh Presiden Republik Demokratis Timor Leste Xanana Kay Rala Gusmao dan istri, PM Mari Alkatiri, dan Menlu Ramos Horta. Sebanyak 21 kali salvo meriam ditembakkan menyambut kehadiran Presiden.

Dalam perjalanan menuju Kantor Presiden, masyarakat Timor Leste turun ke jalan menyaksikan kedatangan Presiden Yudhoyono beserta rombongan, meski sebenarnya Timor Leste sedang dalam masa berkabung selama tiga hari karena wafatnya Paus Yohanes Paulus II.Presiden Yudhoyono juga menyempatkan diri mengunjungi pembangunan rumah kediaman Presiden Timor Leste di Lahane. Dan kedua presiden menanam pohon yang disebut 'Pohon Persahabatan'.Presiden Yudhoyono hari ini dijadwalkan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Taman Seroja, dan tempat pemakaman Santa Cruz, seusai berkunjung ke parlemen Timor Leste.



Bersahabat

Sementara itu, Presiden Timor Timur Xanana Gusmao menilai sahabatnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah menampilkan sikap bersahabat dengan rakyatnya, terutama ketika pemerintah dan mayoritas rakyat di negara yang baru ini berada dalam suasana perkabungan atas meninggalnya Sri Paus Yohanes Paulus II.

''Presiden SBY telah menunjukkan sikap yang baik dan bersahabat dengan seluruh rakyat Timor Leste,'' kata Xanana.Xanana menilai SBY sebagai seorang sahabat yang mengetahui perasaan hati rakyat Timtim, sehingga ia meminta agar pada hari pertama kunjungannya ke Timtim tidak melakukan kegiatan kenegaraan.

''SBY mengatakan bahwa pada pukul 17.00 waktu Timtim, ia tidak melakukan kegiatan protokoler apa pun karena pada saat itu di Vatikan sedang berlangsung upacara pemakaman Sri Paus Yohanes Paulus II,'' kata Presiden Xanana mengutip SBY.Presiden SBY, lanjut Xanana, pada saat itu tetap berada di penginapannya untuk menyaksikan upacara misa arwah dan pemakaman Sri Paus Yohanes Paulus II yang disiarkan melalui televisi.

Masalah Batas Indonesia-Timor Leste Dibawa ke PBB

Masalah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya di lima titik yang hingga kini belum diselesaikan akan dibawa ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Lima titik tersebut adalah Imbate, Sumkaem, Haumeniana, Nimlat, dan Tubu Banat, yang memiliki luas 1.301 hektare (ha) dan sedang dikuasai warga Timor Leste. Tiga titik diantaranya terdapat di perbatasan Kabupaten Belu dan dua di perbatasan Timor Leste dengan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

"Lima titik yang belum final tersebut masih menunggu mediasi yang dilakukan PBB bersama pemerintah RI dan Timor Leste," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejateraan Rakyat Setda Nusa Tenggara Timur (NTT), Yoseph Aman Mamulak usai menghadiri pertemuan membahas persoalan perbatasan yang digelar Lantamal VII Kupang di Kupang, Kamis.

Dia mengatakan, berlarutnya penyelesaian lima titik di perbatasan tersebut mengakibatkan penetapan batas laut kedua negara belum bisa dilakukan. "Bagaimana kita menetapkan batas laut, kalau darat saja belum selesai," katanya.

Di lima titik tersebut, ada dua hal yang belum disepakati warga dari kedua negara yakni penetapan batas apakah mengikuti alur sungai terdalam, dan persoalan pembagian tanah. "Tanah yang dipersoalkan di perbatasan merupakan tanah ulayat yang menurut warga tidak boleh dipisahkan," katanya.

Semula, kata Mamulak, pemerintah Indonesia dan Timor Leste sepakat batas kedua negara adalah alur sungai terdalam, tetapi tidak disepakati warga, karena alur sungai selalu berubah-ubah. "Terkadang alur sungai masuk lebih jauh ke wilayah Indonesia, tetapi kadang masuk ke wilayah Timor Leste," katanya.

Selain itu, ternak milik warga di perbatasan tersebut minum air di sungai yang berada di tapal batas kedua negara. Jika sapi melewati batas sungai terdalam, warga tidak bisa menghalaunya kembali, karena melanggar batas negara.

Dia mengatakan, warga kedua negara yang bermukim di perbatasan harus rela membagi tanah ulayat mereka, karena menyangkut persoalan batas negara. "Penyelesaian masalah perbatasan bisa dilakukan dengan adat setempat, "katanya.